Sastra

Kembalilah pada Senja

Untukmu penikmat senja. 

Kembalilah pada senja
Masa lalu mungkin adalah kenangan pahit yang membuat luka  kian menganga. Hanya hitam, tak ada warna indah yang membuat hatimu berbunga. Segala perih berputar dalam sebuah kotak memori yang sengaja kau simpan rapat. Hingga tak perlu lagi membuncahkan haru.

ilalang yang tertiup saat senja

Kau Kecewa?

Namun ketika senja bependar bersama rinai hujan yang malu-malu bersua mega, perasaan tak lagi bisa berkompromi. Membawa mu kembali pada masa lalu yang kau harapkan seindah warna pelangi yang tak pernah pudar. Pada bentangan rona jingga di atas deburan ombak kau teriakkan kecewa.
Aku tahu. Bahkan dibalik senyummu ada luka yang menganga. Tak kunjung sembuh walau berulang kali kau cari penawarnya. Kau masih mencari rasa. Padahal kau tahu rasa telah lama meninggalkanmu. Untuk apa lagi rindu kau nanti  sedang ia telah lama karam.

Maka adalah pilu tika diam-diam kuperhatikan sendu di matamu. Kau kosong dan nanar. Pencarian apa lagi sedang kau harusnya sadar bagaimana hidupmu akan berarti.

Bukan hanya aku yang tahu. Bahkan senja pun menyimpan haru. Ia pun ragu untuk meninggalkanmu, sedang malam akan datang menjemputnya.

Untukmu penikmat Senja,

Senja mencintaimu, karena hanya kau yang setia menantinya tanpa alasan. Senja mencintaimu, karena senja tahu penantian dalam rindu adalah hal tersulit.

Senja yang tak abadipun menunggumu untuk mencurahkan luka-luka masa lalu. Mungkin meninggalkan bekas, namun setidaknya tak akan bertambah parah.

Kembalilah pada senja. Titipkan saja rindu padanya, agar rasa tak perlu lagi menambah luka. Kembali saja pada senja, karena hanya ia yang paling tahu membasuh luka.

~Ria Fasha, 2016
Bagikan postingan ini :)

(3) Komentar

  1. it's beautiful indeed 🙂

  2. Ihiiyyy, mbak jago bikin baper deehh :')

  3. Mengingatkan ku pada masa lalu.. 🙁

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *